Pemeriksaan kadar protein total Presisi dan Akurasi
Oke sahabat wawasankau.com kali ini admin akan menjelaskan
dan memaparkan mengenai cara kerja, contoh hasil pemeriksaan, pengertian, tujuan
pemeriksaan, pembahasan, dasar teori, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan pada pemeriksaan kadar protein total presisi dan akurasi.
A. Dasar teori
(pengertian) pemeriksaan kadar protein total
Pemeriksaan kadar protein total adalah salah satu
pemeriksaan dalam kimia klinik yang berguna untuk mengetahui gambaran adanya
gangguan metabolisme protein.
Protein total dalam plasma terbagi dalam tiga jenis
yaitu albumin, globulin dan fibrinogen. Adapun metode yang dapat digunakan
diantaranya adalah metode biuret (metode yang paling stabil).
Untuk mengetahui ketepatan dan ketelitian pengukuran
kadar protein total dilakukan pemeriksaan presisi dan akurasi. Pemeriksaan ini
termasuk kedalam konsep pemantapan mutu.
Tujuan : pemantapan mutu dalam bidang klinik adalah
untuk mengetahui dan meminimalkan penyeimbang kesalahan (variasi) serta untuk
mengetahui sumber penyebabnya sejak sampel diterima di laoratorium sampai hasil
dikeluarkan dan dapat menjamin hasil yang dikeluarkan.
a. Beberapa
istilah dalam pemantapan mutu laboratorium :
1. Nilai
rata-rata (mean)
Nilai
rata-rata adalah hasil seluruh
pemeriksaan dibagi dengan jumlah pemeriksaan.
Rumus
perhitungan nilai rata-rata (mean) :
X
= ∑Xi / n
2. Akurasi
Akurasi
adalah penyesuaian hasil pemeriksaan dengan nilai sebenarnya (true value) yang
dihitung adalah inakurasi yaitu perbedaan nilai rata-rata berulang dengan nilai
benar, dilambangkan dengan (d).
Rumus
perhitungan akurasi :
D
= nila rata-rata-nilai sebenarnya/nilai sebenarnya x 100%
3. Presisi
Presisi
adalah penyesuaian antar hasil pada pemeriksaan yang berulang. Presisi
dilambngakan dengan koefisien variasi (KV=CV).
RUMUS
PRESISI :
KV=CV
= SD/X X 100%
4. Simpangan
baku/standar deviasi
Simpangan
baku/standar deviasi adalah ukuran dari nilai-nilai hasil pemeriksaan secara
seri pada sampel yang sama terdistribusi secara baik.
RUMUS
PERHITUNGAN SIMPANGAN BAKU/STANDAR DEVIASI :
SD
= ∑ (Xi-X)2 / n-1
B. Contoh
hasil dan cara kerja pemeriksaan kadar protein total akurasi dan presisi
1. Judul
prosedur pemeriksaan :
Penentuan
presisi dan akurasin pada pemeriksaan kadar protein total metode biuret
2. Prinsip
pemeriksaan pemeriksaan kadar protein total
metode biuret :
Ikatan
peptida yang terdapat dalam protein dalam suasana basa akan membentuk senyawa
kompleks yang berwarna ungu dengan pereaksi biuret, intensitas warna yang
terbentuk setara dengan kadar protein total dalam sampel dan dapat diukur
dengan menggunakan fotometer pada panjang gelombang 546 nm.
3. Alat dan
bahan :
-
Fotometer
-
Clinipette (mikro pipet) 20 mikron dan 1000 mikron
-
Tip kuning dan biru
-
Sampel serum atau plasma
-
Serum kontrol
-
Pereaksi biuret
-
Larutan standar protein total
4. Cara/prosedur
kerja :
a. Siapkan 12
tabung reaksi
b. Beri label
tabung bl, standar, sampel (1-10)
c. Pada tabung
bl isi 1 mL larutan kerja saja
d. Pada tabung
standar isi 20 mikron larutam standar + 1 mL
e. Pada tabung
sampel isi masing-masing 10 tabung
tersebut dengan 20 mikron serum (sampel) + 1 mL larutan kerja pada
masing-masing tabung tersebut.
f.
Homogenkan masing-masing tabung
g. Inkubasi
selama 5 menit dengan suhu ruang 20-25 derajat C
h. Ukur kadar
protein total pada fotometer panjang gelombang 546 nm (warna stabil dalam 1
jam)
i.
Hitung X, SD, CV, DAN d %
j.
Buat grafik dengan rentang kurang lebih 1, 2 dan 3 SD
dengan nilai TV.
5. Hasil data
pengamatan :
KADAR
PROTEIN TOTAL (g/Dl) = 79,6 g/DL (*Hasil langsung total)
NILAI
RATA-RATA -> X = 79,6/10 = 7,96 G/DL
DATA
UNTUK SD -> (Xi-X)2 = 1,304 (*Hasil langsung total)
SD
= ∑ (Xi-X)2 / n-1
= 1,304/9
= 0,38
CV = 0,38/7,96 X
100% = 4,77%
d% = 7,96 – 7,9 /
7,9 X 100% = 0,79%
6. Kesimpulan
Pemeriksaan pada
sampel (x) didapatkan hasil sebagai berikut.
a. SD = 0,38
b. CV = 4,77%
c. d% = 0,76%
7. Pembahasan :
Pembacaan hasil
menggunakan sehingga didapatkan kadar protein total serum sebanyak 10 sampel,
dari data yang didapat lalu dihitung X, SD, CV, d % kemudian dibuat grafik yang
dibandingkan terhadap nilai sebenarnya (true value) dengan rentang antara
kurang lebih 1 sd sampai dengan kurang lebih3.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil :
a. Sampel yang harus diperhatikan (volume
dan lainnya)
b. Waktu inkubasi
c. Kontaminasi dari udara
d. Suhu ruang pemeriksaan
e. Human error
f.
Reagen
atau larutan yang digunakan
g. Alat yang tidak terkalibrasi, dan
lain-lain
Itulah
teman dari admin di artikel kali ini mengenai pemeriksaan kadar protein
total presisi dan akurasi semoga bisa bermanfaat untuk kita semua terutama
untuk kalian sebagai pembaca.